Labels

Wednesday 19 June 2013

Ian Donald (1910-1987), Permudah Diagnosis dengan USG

                                                        (http://www.iandonald.org/lang/en)
Dunia kedokteran, khususnya
bagian obstetri ginekologi, pantas
berterima kasih kepada Prof. Ian
Donald. Dialah sang pelopor penggunaan
ultrasonografi (USG) di bidang obstetri
ginekologi. Hasil inovasinya yang
diciptakan sekira tahun 1950-an menerapkan
teknik sonar atau gelombang ultrasonik
untuk mendiagnosis suatu penyakit.

Ian Donald yang lahir di Liskeard, Cornwall,
Inggris pada tanggal 27 Desember
1910, adalah anak tertua dari empat
bersaudara yang lahir dari pasangan seorang
dokter dan pianis, John Donald dan
Helen Wilson Donald. Masa pendidikannya
dimulai di Akademi Fettes, Edinburgh. Selanjutnya
ia pergi ke Afrika Selatan
mengikuti keluarganya dan meneruskan
sekolah di Akademi Diocesan, Rondebosch,
Afrika Selatan. Kemudian dilanjutkan ke
Universitas Cape Town, masih di Afrika Selatan.
Gelar dokter diperoleh Ian pada tahun
1937 setelah ia kembali ke Inggris. Di tanah
kelahirannya ini, Ian menyelesaikan studi di
Sekolah Kedokteran Rumah Sakit St.
Thomas. Pada tahun yang sama, ia
menikahi seorang gadis bernama Alix
Richards dan dikarunia empat orang putri.
Tahun 1939, saat pecah Perang Dunia II
(PD II), Ian bergabung dengan angkatan
udara Inggris, The Royal Air Force (RAF),
sebagai tenaga kesehatan. Ini dilakukannya
sampai sekira tahun 1946. Selama menjadi
dokter tentara, menyelamatkan serdadu
dari luka-luka bakar mengerikan akibat
peristiwa pengeboman pesawat adalah tugasnya
sehari-hari. Jerit tangis para serdadu
yang kesakitan menjadi pemandangan
biasa baginya. Atas pengabdiannya ini Ian
sempat diberi penghargaan Member of The
British Empire (MBE).
Masa-masa PD II ternyata tidak hanya
meninggalkan kesan gelap, keras, dan mengerikan.
Masa-masa menjadi anggota RAF
ini ternyata mampu menstimulasi ketertarikan
Ian mempelajari sejumlah instrumen
seperti radar dan sonar. Instrumen
tersebut adalah hasil modifikasi dari seorang
ahli fisika Perancis, Paul Langevin,
yang banyak digunakan untuk mendeteksi
kapal selam musuh. Ilmu yang didapatnya
ini kelak membawa Ian ke penemuan luar
biasa dalam bidang kedokteran.
Setelah perang berakhir, Ian kembali ke
London. Di kota inilah ia mengambil
spesialisasi obstetri ginekologi sekaligus
bekerja untuk beberapa rumah sakit di
sana. Beasiswa penelitian dari Royal College
of Obstericians and Gynaecologists didapatnya
pada tahun 1951. Penelitian pertama
yang dilakukannya adalah penelitian mengenai
kesulitan bernapas pada bayi yang
baru lahir. Ia akhirnya menemukan suatu
alat resusitasi yang dapat membantu bayi
bernapas untuk pertama kalinya. Hasil penemuan
ini menarik perhatian seorang negarawan
Inggris, Sir Hector Hetherington.
Ian kemudian ditunjuk menjadi kepala
bagian obstetri ginekologi di Universitas
Glasgow pada tahun 1954.
Pengetahuan tentang sonar yang didapat
Ian pada saat PD II mulai membawa keberuntungan
bagi dirinya. Pengetahuan ini
memunculkan ide digunakannya gelombang
ultrasonik untuk diagnosis penyakitpenyakit
kandungan. Ide ini kemudian
dipraktikkan pada tanggal 21 Juli 1955, saat
ia mengunjungi Departemen Penelitian
Babcock & Wilcox. Dengan menggunakan
alat ultrasonic metal flaw detector, sejumlah
jaringan tumor seperti fibroid dan kista
ovarium dapat dideteksi dalam tubuh
pasien. Alat tersebut biasanya banyak dipakai
pada industri pembuatan lambung
kapal laut dan tank.
Tom Brown, seorang teknisi dari perusahaan
Kelvin & Hughes Scientific Instrument,
cukup terkejut ketika mengetahui alat
yang biasa dibuatnya ternyata dapat juga digunakan
untuk diagnosis penyakit. Bersama
Tom Brown, Ian menggaet Dr. John
MacVicar, seorang dokter ahli obstetri
ginekologi dari Universitas Leicester, untuk
bersama-bersama meneliti lebih lanjut
kegunaan ultrasonik. Dengan alat tersebut
mereka dapat membedakan kista, fibroid,
dan jaringan-jaringan tumor abdominal
lainnya. Keberhasilan ini selanjutnya dipublikasikan
dalam majalah The Lancet edisi 7
Juni 1958, dalam artikel berjudul Investigation
of Abdominal Masses by Pulse Ultrasound.
Pada tahun 1959 Ian Donald menemukan
hal baru yang membuktikan bahwa
gema atau pantulan suara dapat
dikumpulkan dari kepala janin yang ada
dalam kandungan. Menurut Ian, dengan
menggunakan alat ultrasonik, seorang dokter
dapat lebih mudah menentukan ukuran
kepala janin dan perkembangannya. Hal ini
memungkinkan karena Ian telah memanfaatkan
salah satu sifat gelombang suara
yang mampu memantul apabila membentur
suatu objek. Pantulan yang diterimanya dapat
diinterpretasikan menjadi apa yang
disebut dengan fetal cephalometry
(fetal/fetus = janin, cephalo = kepala, metric
= ukuran).
Tahun 1961, kesehatan Ian mulai menurun.
Tetapi semangatnya untuk terus
meneliti sama sekali tak pernah padam.
Tahun 1964, base camp penelitiannya di
Glasgow, tepatnya di Rumah Sakit Royal
Maternity pindah ke Rumah Sakit Queen
Mother. Di rumah sakit ini, bersama dengan
Profesor Stuart Campbell, dokter dari
Rumah Sakit King’s College, menerapkan
fetal cephalometry menjadi metode standar
untuk setiap studi tentang perkembangan
janin dalam kandungan. Metode ini juga
umum diterapkan untuk studi kehamilan
dari trimester pertama sampai ketiga.
Hasil penelitian Ian Donald mengenai
ultrasonik sebagai alat diagnosis tak hanya
diterapkan untuk fetal cephalometry. Diagnosis
beberapa penyakit komplikasi seperti
multiple pregnancies (kehamilan
ganda/banyak), abnormalitas pertumbuhan
janin dan placenta praevia (letak plasenta
menutup jalan lahir) juga menjadi mungkin
dilakukan dengan menggunakan alat tersebut.
Masyarakat umum pada waktu itu
mungkin tidak begitu mengenal Ian sebagai
pelopor pengguna ultrasonik sebagai alat
diagnosis penyakit. Aksi kerasnya dalam
menentang usaha aborsi dan pemakaian
embrio untuk bahan eksperimen lebih
banyak menarik perhatian. Dedikasinya
yang tinggi pada bidang kedokteran membuahkan
cukup banyak penghargaan. Di antaranya
medali emas The Eardley Holland
(1970), medali emas The Blair Bell (1970),
Commander of the Order of the British Empire
(1973), dan The Order of the Yugoslav
Flag (!982).
Kondisi kesehatan Ian yang makin memburuk
akibat penyakit jantung yang dideritanya
tetap tidak menjadi penghalang untuk
terus bekerja. Ia sempat menjalani operasi
jantung sebanyak tiga kali. Tahun-tahun
terakhir hidupnya dimanfaatkan Ian untuk
mempelajari dan meneliti alat kontrasepsi
untuk program keluarga berencana.
Akhirnya, tanggal 19 Juni 1987, Tuhan
telah memiliki rencana lain terhadap Ian.
Tugas Ian di dunia dianggap telah selesai.
Profesor Ian Donald harus menyerah pada
penyakit jantung yang telah menggerogotinya
bertahun-tahun. Istri tercintanya,
Alix, keempat anaknya dan tiga belas cucunya
harus rela melepas kepergian Ian
yang telah begitu banyak “memberi” pada
kemajuan bidang obstetri ginekologi. Jasadnya
kini terbaring dengan tenang di pemakaman
St. Peters, Paglesham, Essex, Inggris.***
(R.A. Laksmi Priti Manohara/Pikiran Rakyat, 2 Maret 2006)

No comments:

Post a Comment